Selasa, 19 April 2016

ANALISIS PEMBELAJARAN MATA KULIAH AUDITING (KOMPETENSI DALAM AUDITOR JUDGMENT)



Proses pembelajaran ilmu auditing tidak bisa dilepaskan dengan tuntutan dunia praktik yang nantinya proses ini akan berkaitan dengan pengambilan keputusan. Apalagi Profesional Auditor Judgment sangat penting dalam pekerjaan audit. Untuk membuat auditor judgment perlu keahlian yang didapatkan melalui pembelajaran panjang yang dasar ilmu auditingnya diperoleh melalui pembelajaran di kampus. Hasil penelitian empiric tentang determinan penting dalam auditor judgment menunjukkan bahwa penerapan ilmu auditing sebagai dasar kompetensi bagi profesi auditor dalam dunia praktik membutuhkan perspektif ilmu yang sangat luas. Pada prakteknya seorang auditor tidak hanya cukup berbekal pemahaman secara kognisi terhadap ilmu auditing yang berbasis pada ilmu akuntansi semata. Tetapi juga harus dituntut memiliki kemampuan interaksi social (soft skill). Bisa dikatakan bahwa profesionalisme auditor merupakan gabungan antara hard skill dan soft skill.
Output dari proses pembelajaran auditing harus mampu mengatasi kendala-kendala kontekstual yang muncul ketika seorang auditor membuat auditor judgment. Adapun determinan penting tersebut antara lain:
1.     Independensi
Seorang auditor dikatakan independen jika memiliki sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan pihak lain dan tidak bergantung pada orang lain.
2.    Kompleksitas tugas
Berkaitan dengan tingkat kesulitan tugas dan struktur tugas.
3.    Tekanan kerja
Suatu pola emosi dan reaksi psikologi yang terjadi dalam situasi dimana seseorang merasa terancam atas tujuan penting yang akan ditemui.
4.    Tekanan anggaran waktu
Keadaan yang menunjukkan auditor dituntut untuk melakukan efisiensi terhadap anggaran waktu yang telah disusun.
Konsep atau pengertian belajar sangat beragam dan tergantung dari sisi pandang setiap orang yang mengamatinya. Menurut Slavin (2000:143) belajar merupakan akibat adanya interaksi, stimulus dan respon. Dimana stimulus tentang apa yang diberikan dosen kepada mahasiswa sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pembelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh dosen tersebut. Factor lain yang dianggap penting dalam proses pembelajaran adalah penguatan (reinforcement). Karena pembelajaran merupakan proses belajar yang berlangsung terus menerus maka diharapkan mahasiswa dapat memiliki beberapa kemampuan diantaranya:
1.     Soft skill dan hard skill
Output dari proses pembelajaran saat ini akan dinilai berhasil bila peserta didik dapat memperoleh kemampuan baik hard skill maupun soft skill. Hard skill berupa pengetahuan koqnisi pembelajar, sedangkan kemampuan soft skill dikelompokkan ke dalam ke tiga golongan yaitu daya kritis, kreativitas, dan mentalitas.
2.    Sikap kritis
Pertama, kritis internal terhadap analisis metode dan argument yang dilakukan dalam penelitian. Kedua, kritis reformulasi masalah logika yaitu dengan adanya pemikiran intuitif serta pencarian sesuatu yang sulit dikaitkan dengan logika, tetapi hal itu merupakan suatu logika tanpa atau belum terdapat pembuktian secara ilmiah.
3.    Kreativitas
Keterampilan ini merupakan penguasaan dasar dalam bidang keterampilan berfikir kreatif yang mencakup kemampuan membayangkan rentang kemungkinan yang beragam, tekun dalam menangani persoalan dan memiliki standar kerja yang tinggi.
Kompetensi ini merupakan proses yang dapat dikondisikan dalam sebuah proses pembelajaran yang benar pada mata kuliah auditing. Dengan menggabungkan kemampuan hard skill dan soft skill dalam sebuah kurikulum maka mata kuliah auditing diharapkan akan dapat menjarwab tuntutan dunia praktik audit Penjabaran dalam kurikulum mata kuliah auditing secara koqnisi (hard skill) masing-masing entitas lembaga pendidikan memiliki materi yang relative sama. Namun dalam kemampuan soft skill pembelajaran menyesuaikan dengan kondisi peserta didik dan lingkungan yang melatarbelakanginya. Konsep tentang soft skill sebenarnya merupakan pengembangan dari konsep yang selama ini dikenal dengan istilah kecerdasan emosional (emotional intelligence). 
 
Daftar Pustaka
Su'udiyah, Anis. 2005. Persepsi Akuntan dan Mahasiswa Akuntan terhadap Etika Bisnis dan Etika Profesi (Studi Empiris Pada Akuntan dan Mahasiswa PPA di Jarva Tengah. Tesis Program Pasca sarjana Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro.
Wibowo, Agung. 2005. Pengaruh Kode Etik Akuntan, Personal Ethical Philosophy, Corporate Ethical Value terhadaP PersePsi Etis dan Pertimbangan Etis Auditor. Iesis Program Pascasarjona l'Iagister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar