Proses pembelajaran ilmu auditing tidak bisa dilepaskan dengan
tuntutan dunia praktik yang nantinya proses ini akan berkaitan dengan
pengambilan keputusan. Apalagi Profesional
Auditor Judgment sangat penting dalam pekerjaan audit. Untuk membuat auditor judgment perlu keahlian yang
didapatkan melalui pembelajaran panjang yang dasar ilmu auditingnya diperoleh
melalui pembelajaran di kampus. Hasil
penelitian empiric tentang determinan penting dalam auditor judgment menunjukkan bahwa penerapan ilmu auditing sebagai dasar
kompetensi bagi profesi auditor dalam dunia praktik membutuhkan perspektif ilmu
yang sangat luas. Pada prakteknya seorang auditor tidak hanya cukup berbekal pemahaman
secara kognisi terhadap ilmu auditing yang berbasis pada ilmu akuntansi semata.
Tetapi juga harus dituntut memiliki kemampuan interaksi social (soft skill). Bisa dikatakan bahwa
profesionalisme auditor merupakan gabungan antara hard skill dan soft skill.
Output dari proses
pembelajaran auditing harus mampu mengatasi kendala-kendala kontekstual yang
muncul ketika seorang auditor membuat auditor
judgment. Adapun determinan penting tersebut antara lain:
1.
Independensi
Seorang auditor dikatakan independen
jika memiliki sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan pihak
lain dan tidak bergantung pada orang lain.
2.
Kompleksitas
tugas
Berkaitan dengan tingkat kesulitan
tugas dan struktur tugas.
3.
Tekanan kerja
Suatu pola
emosi dan reaksi psikologi yang terjadi dalam situasi dimana seseorang merasa
terancam atas tujuan penting yang akan ditemui.
4.
Tekanan anggaran
waktu
Keadaan yang
menunjukkan auditor dituntut untuk melakukan efisiensi terhadap anggaran waktu
yang telah disusun.
Konsep atau pengertian
belajar sangat beragam dan tergantung dari sisi pandang setiap orang yang
mengamatinya. Menurut Slavin (2000:143) belajar merupakan akibat adanya
interaksi, stimulus dan respon. Dimana stimulus tentang apa yang diberikan
dosen kepada mahasiswa sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pembelajar
terhadap stimulus yang diberikan oleh dosen tersebut. Factor lain yang dianggap
penting dalam proses pembelajaran adalah penguatan (reinforcement). Karena pembelajaran merupakan proses belajar yang
berlangsung terus menerus maka diharapkan mahasiswa dapat memiliki beberapa
kemampuan diantaranya:
1.
Soft skill dan hard skill
Output dari proses pembelajaran
saat ini akan dinilai berhasil bila peserta didik dapat memperoleh kemampuan baik
hard skill maupun soft skill. Hard skill berupa pengetahuan koqnisi pembelajar, sedangkan kemampuan
soft skill dikelompokkan ke dalam ke
tiga golongan yaitu daya kritis, kreativitas, dan mentalitas.
2.
Sikap kritis
Pertama, kritis
internal terhadap analisis metode dan argument yang dilakukan dalam penelitian.
Kedua, kritis reformulasi masalah logika yaitu dengan adanya pemikiran intuitif
serta pencarian sesuatu yang sulit dikaitkan dengan logika, tetapi hal itu
merupakan suatu logika tanpa atau belum terdapat pembuktian secara ilmiah.
3.
Kreativitas
Keterampilan ini
merupakan penguasaan dasar dalam bidang keterampilan berfikir kreatif yang
mencakup kemampuan membayangkan rentang kemungkinan yang beragam, tekun dalam
menangani persoalan dan memiliki standar kerja yang tinggi.
Kompetensi ini merupakan proses yang
dapat dikondisikan dalam sebuah proses pembelajaran yang benar pada mata kuliah
auditing. Dengan menggabungkan kemampuan hard
skill dan soft skill dalam sebuah
kurikulum maka mata kuliah auditing diharapkan akan dapat menjarwab tuntutan dunia
praktik audit Penjabaran dalam kurikulum mata kuliah auditing secara koqnisi (hard skill) masing-masing entitas lembaga
pendidikan memiliki materi yang relative sama. Namun dalam kemampuan soft skill pembelajaran menyesuaikan
dengan kondisi peserta didik dan lingkungan yang melatarbelakanginya. Konsep tentang
soft skill sebenarnya merupakan pengembangan
dari konsep yang selama ini dikenal dengan istilah kecerdasan emosional (emotional intelligence).
Daftar Pustaka
Su'udiyah,
Anis. 2005. Persepsi Akuntan dan Mahasiswa Akuntan terhadap Etika Bisnis dan
Etika Profesi (Studi Empiris Pada Akuntan dan Mahasiswa PPA di Jarva Tengah. Tesis
Program Pasca sarjana Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro.
Wibowo,
Agung. 2005. Pengaruh Kode Etik Akuntan, Personal Ethical Philosophy, Corporate
Ethical Value terhadaP PersePsi Etis dan Pertimbangan Etis Auditor. Iesis Program
Pascasarjona l'Iagister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar